Hi Dear...

Dunia Kecil Ungu Penuh cerita dan mimpi Indah

Senin, 11 Januari 2010

Artikel cyber PR

Facebook Melahirkan anak bernama “People Power”



Belakangan facebook mendadak melejit bak artis terkenal yang sedang naik daun, semua orang tahu facebook dan demam facebook. Dari kalangan muda, tua, remaja, anak-anak, pejabat pemerintahan bahkan tukang sayur sekalipun tahu dan memanfaatkan situs jejaring sosial ini, entah dianggap suatu kemajuan atau ancaman khususnya bagi pemerintahan di indonesia. Karena secara tidak langsung hal tersebut (facebook) membentuk sebuah komunitas besar yang berpengaruh terhadap pembentukan opini public.


Facebook di Indonesia benar-benar fenomenal, jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg ini mengantarkan masyarakat kita menjadi “orang baru” yang mendekatkan diri ke dunia maya, hal ini terlihat pada meningkatnya pengguna internet di Indonesia, tahun 2008-2009 diperkirakan sekitar 25 jutaan orang (sumber:Kompas.com), dari 25 juta pengguna internet yang menjadi pengguna facebook adalah 11,759,980 (sumber: http//www.checkfacebook.com) sungguh hal yang luar biasa jika sebelum-sebelumnya pengguna internet hanya kalangan intelektual, pelajar dan pekerja kantoran, sejak kemunculan facebook rata-rata semua orang mengakseskan diri di jejaring sosial tersebut, hal ini juga didukung oleh provider-provider seluler yang memberikan beberapa kemudahan akses internet lewat HP dengan mengaktifkan GPRS.


Facebook mampu mengungguli jejaring sosial lainnya seperti twitter, blog, friendster, my-space dan mampu membentuk sebuah kekuatan baru di dunia maya dan berlanjut di dunia nyata khususnya bagi masyarakat Indonesia, ini terbukti setidaknya sudah dua kali “People Power” bentuk baru ini mampu menekan kekuatan orang-orang yang berkuasa. Yang pertama, saat Prita Mulyasari, ibu rumah tangga yang menulis curhatannya di email atas pelayanan buruk Rumah Sakit Omni Serpong dan kemudian dipenjarakan, yang kedua adalah gerakan dukungan terhadap KPK yg membuat presiden SBY membentuk Tim Pencari Fakta atas kasus Bibit-Chandra.


Kelahiran “People Power” baru ini jangan dianggap remeh, mereka bergerak sangat cepat, dalam waktu singkat bisa mengumpulkan massa dari berbagai lapisan dan golongan masyarakat, “ya” merekalah yang disebut facebooker atau trend di Indonesia adalah “Jemaah fesbukiyah” mereka tidak dikoordinir dilapangan, rapat pertemuan atau koordinasi konvensional lainnya, cukup dengan mengklik akses group lewat media internet mereka terkumpul dalam satu opini dan solidaritas tinggi untuk beberapa kasus yang mereka anggap tidak mendapat keadilan yang hakiki.


Entah ini menjadi trend atau latah semata, semua kasus atau masalah dari yg berbau Politik, Sosial, sampai Hiburan diangkat issue nya di facebook kemudian dari para simpatisan atau mereka yang merasa senasib membentuk sebuah Account group di facebook dan di Link-kan atau dishare ke teman-teman sesame facebooker, alhasil dalam sekejap bisa mengumpulkan ribuan bahkan jutaan simpatisan. Dan ini sudah terbukti pada kasus KPK Bibit-Chandra “GERAKAN 1 JUTA FACEBOOKER DUKUNG KASUS BIBIT-CHANDRA”, Prita “DUKUNGAN PRITA MULYASARI”, dan yang sekarang sedang berkembang adalah kasus Luna Maya vs UU ITE “DUKUNG LUNA MAYA LAWAN Infotaiment”, dan aksi dukungan “GERAKAN FACEBOOKER KECAM KOMISI III DPR-RI”. Dan masing-masing group pendukung tersebut tidak memiliki anggota dalam jumlah yang sangat besar. Bahkan Anggodo (baca kasus anggodo) pun yang notabene nya adalah orang yg jelas-jelas terlibat dalam kasus pencemaran nama baik KPK dan KAPOLRI masih bisa mendapat dukungan serupa “GERAKAN 50 JUTA FACEBOOKER DUKUNG ANGGODO”. Entah ada apa dibalik dukungan itu, yang jelas sejak kelahiran “People Power” bentuk baru di dunia cyber ini menjadi tolak ukur betapa rakyat haus akan keadilan, kejujuran, dan komitmen Pemerintah dalam menjalankan Pemerintahan yang bersih dari KKN.


Apapun bentuk dukungan facebookers terhadap berbagai kasus di tanah air saat ini, sudah membuat pemerintah kewalahan menanggapi berbagai Opini publik yang muncul di media sampai pada titik penggalangan massa untuk berdemonstrasi mendukung gerakan anti korupsi beberapa waktu lalu. Dan jika hal tersebut tidak diperhatikan secara khusus oleh pemerintah maka akan jadi boomerang bagi pemerintah, dan suatu saat jika tidak ada kontrolnya akan membuat kredibilitas pemerintah di mata rakyat menjadi turun, bahkan “People Power” seperti itu bisa menjadi ancaman serius bagi pemerintah. Karena yang perlu dipertanyakan disini adalah; Benarkah gerakan dukungan via facebook yang bernada protes (dalam kasus Politik) merupakan representasi dari suara rakyat? Atau, gerakan-gerakan dukungan di facebook dalam kasus politik memang sengaja dilakukan oleh pihak tertentu atau kroni yg bersangkutan.


Perubahan cuaca pemerintahan memang selalu digawangi oleh kalangan kelas menengah baru kemudian meretas ke masyarakat kelas bawah atau atas, tapi dengan perkembangan dunia cyber saat ini semua bisa berbalik. jangan sampai "People Power" 2.0 yang dilahirkan oleh facebook ini menjadi kontrol pemerintah dan menjadi ancaman. Tapi sebaliknya Pemerintah kembali kepada konsep pemerintahan yang bersih, adil, terbuka dan demokrasi menyeluruh dalam segala aspek. Agar rakyat tidak kisruh mencari keadilan sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar